Untuk menjawab pertanyaan itu, tentunya kita harus tahu betul dulu apa yang dimaksud dengan pipa HDPE (High Density Poly Etrhylene).

Pipa HDPE adalah pipa yang dibuat dari plastik yang merupakan polymer dari minyak bumi. Limbah dari minyak bumi ini kemudian dirubah menjadi poly ethylene dan ditekan hingga memiliki kerapatan 100. Jadi sering juga disebut sebagai PE 100. Dahulu ada dikenal PE 80 dan PE 63, dan saat ini sudah mulai ditinggalkan.

Pipa HDPE di proyek Panas Bumi Lahat

Bahan dasar pipa HDPE adalah pelet PE 100. Polymers yang hanya mengandung carbon dan hydrogen (hydrocarbon) dinamakan polyolefins. Polyethylene (PE) termasuk dalam grup ini. PE merupakan semi crystalline thermoplastic. Polyethylene merupakan yang terbaik yang diketahui sebagai standard polymer.

Rumus kimia PE adalah CH2-CH2n. Ini merupakan produk hydrocarbon yang ramah lingkungan. PE juga merupakan sebuah non-polar material yang artinya bahwa PE tidak dapat di lem dengan lem biasa. Akibatnya penyambungan PE tidak menggunakan lem melainkan dengan pemanasan yang bertekanan, yang biasa disebut sebagai HEAT FUSION.

Untuk penyambungan pipa PE yang menggunakan panas, ada 3 macam cara:

1. Butt Fusion dengan infra red
2. Butt Fusion biasa
3. Electrofusion

Keunggulan dari POLYETHYLENE adalah:

• Biaya installasi yang rendah
• Ringan beratnya
• Tahan benturan
• Fleksibilitas yang tinggi
• Tahan abrasi
• Tahan korosi
• Tahan  banyak macam larutan kimia
• Penyambungan yang cepat dan sempurna

Proyek biogas adalah mengelola limbah, bisa limbah sawit, tapioca, kotoran sapi, sampah dan lain sebagaimya. Limbah biasanya bersifat sangat korosi oleh karenanya selalu menggunakan pipa HDPE yang sudah jelas anti korosi.








Salam,